Jumat, 05 Oktober 2018

Training Organizing Committee Tu-SiWork event


Sabtu 22 dan 23 September 2018, Tu-SiWork mengadakan training untuk beberapa orang yang telah  berhasil melalui  tahapan hingga terpilih menjadi Organizing Committee (OC) event yang akan diadakan Desember mendatang. OC yang dibentuk terdiri dari OC Publikasi dan dokumentasi, OC program dan logistik, OC finance dan governance, OC humas dan partner yang dipimpin oleh Kak Makmum Ashari sebagai Organizing Committee President (OCP). Training diadakan di Confie Café & Co Working Space dengan menghadirkan fasilitator-fasilitator keren yang handal di bidang masing-masing.   

Training ini menjadi bekal dan persiapan untuk OC dalam merencanakan Tu-SiWork event yang akan dilaksanakan.
Ruang training Tu-SiWork event 

Sabtu, 22 September 2018
Kegiatan dimulai sekitar pukul 10.00 WITA dengan perkenalan peserta dipandu oleh kak Ical yang juga volunteer Tu-SiWork. Materi pertama, pengenalan Tu-SiWork dibawakan  oleh kak Citra dari Tu-SiWork. Materi ini memberikan gambaran kepada peserta training mengenai Tu-SiWork, mulai dari tujuan projek tersebut hingga kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dari Januari 2018 hingga saat ini.

Materi kedua dibawakan oleh kakak keren founder Confie Café & Co Working Space,  Jasmadi Zainal yang lebih akrab disapa kak Madi. Materi yang dibawakan kak Madi tentang Personal Goal Setting (PGS) atau perencanaan tujuan yang dimulai dengan merencanakan hingga mengevaluasi penerapannya. Goal setting membantu kita memisahkan hal penting dan hal-hal yang kurang penting atau skala prioritas. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi goal setting, misal dari internal adalah kebiasaan sehari-hari yang dibentuk dan dari faktor eksternal adalah lingkungan atau teman kita bergaul.

Materi keren dari kak Madi harus berhenti karena sudah masuk waktu Sholat dan makan siang. Setelah dua materi sebelumnya, peserta makin antusias mengikuti training meski setelah makan siang adalah cobaan karena jam-jam mengantuk.

Materi ketiga dimulai pukul 13.00. Materi mengenai budgeting dibawakan oleh Kak Indah Arifah Febriany yang juga merupakan event manager di ParaDaeng. Kak Riri, memulai training dengan menceritakan beberapa pengalamannya menangani beberapa event besar. Tips menyusun anggaran  dari kak Riri adalah membuat breakdown event, survei harga dan dilanjut dengan menyusun budget event. Menyusun anggaran harus dilakukan step by step mulai dari penetapan lokasi, penentuan konsumsi hingga daftar perlengkapan yang dibutuhkan saat event. Breakdown event mencakup breakdown pengeluaran, pemasukan dan pelunasan. Bagian finance juga harus cermat dalam mengelola keuangan saat event, misal setiap transaksi harus disertakan bukti atau nota tertulis untuk pertanggungjawaban.

Materi dari kak Riri sangat penting bagi OC finance dan governance untuk keperluan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) saat event berakhir. Kak Riri juga menjelaskan mengenai backward planning untuk mengidentifikasi tujuan dan efisiensi mencapai tujuan.

Foto bersama kak Riri

Materi penutup hari pertama, Kak Evi memulai training dengan memberi kertas pada masing-masing peserta dan meminta mereka menuliskan rencana liburan disertai persiapan yang dibutuhkan saat liburan. Masing-masing peserta memiliki tujuan dan tahapan persiapan yang berbeda untuk liburan. Inti dari permainan ini ialah sebelum memulai sesuatu semisal liburan, harus menentukan tujuan. Begitupula dengan event yang akan diadakan Tu-SiWork, harus diketahui tujuannya. Kak Evi kemudian menjelaskan mengenai metode bisnis canvas yang digunakan untuk menyusun sebuah event mulai dari persiapan hingga kegiatan tersebut berlangsung.

Minggu, 23 September 2018
Fasilitator hari ini adalah kakak keren dari Digisaurus. Ada kak Khaerul Umam yang akan membawakan materi mengenai ‘How to Promote’. Sebagai orang yang sudah bergelut lama dalam digital marketing kak Khaerul memaparkan materi sekaligus memberikan contoh nyata mengenai digital marketing yang sangat bermanfaat bagi OC publikasi untuk menyebarluaskan info event Tu-SiWork. Kak Khaerul juga menyampaikan bahwa dalam digital marketing, hal yang tak kalah penting adalah menjadi kreatif untuk menarik minat orang-orang.

Setelah sholat dzuhur, materi mengenai selling dimulai dengan lebih santai sambil makan siang. Fasilitatornya adalah Kak Fadhli, kakak yang tak kalah keren dan berpengalaman di bidangnya. Kak Fadhli menjelaskan mengenai jenis produk yang berupa barang, pelayanan, dan knowledge. Dalam sebuah event, sales process dimulai dengan market research dengan mencari tahu kebutuhan dan person in charge (PIC) orang yang bertanggungjawab menangani hal tertentu dalam instansi sasaran penyebaran proposal pengajuan sponsor. Baik dari financial partner, In-kind partner, media partner, dan learning partner. Langkah kedua dalam market research adalah sales call yaitu menghubungi langsung pihak instansi yang akan dijadikan partner dengan tujuan utama mengadakan kesepakatan meeting. Langkah terakhir dalam sales marketing adalah pengenalan event dan melakukan negosiasi. 

Training dilanjut setelah sholat Ashar dengan sesi tanya jawab. Sesi terakhir dalam training , kak Fadhli dan kak Khaerul meminta masing-masing peserta menentukan satu partner yang akan diajak kerjasama pada event Tu-SiWork. Peserta juga diminta mempresentasikan alasannya memilih instansi untuk partner, kemudian fasilitator memberikan arahan dan beberapa saran kepada para OC untuk event di bulan Desember.
Mengakhiri training Tu-SiWork event dengan foto bersama fasilitator
Terima kasih kepada fasilitator keren yang sudah membagikan banyak ilmu bermanfaat kepada OC event Tu-SiWork selama dua hari. Semoga kakak-kakak OC Tu-SiWork bisa mengaplikasikan ilmu yang diterima selama training untuk event di bulan Desember.

Tetap semangat kakak-kakak.
Tak perlu sempurna untuk bisa berbagi.

Senin, 03 September 2018

Recruitment Volunteer for TuSiWork

WELCOMING LETTER

Terima kasih telah berpikir untuk turut berpartisipasi dalam kegitan ini.
Kami akan melaksanakan sebuah kegiatan yang unik, spesial, dan memorable untuk semua orang. Oleh karena itu, kami membutuhkan orang-orang yang bertanggung jawab, berambisi, proaktif, memiliki motivasi yang tinggi, dan antusias dalam tim.
Kami dari Tu-SiWork sangat senang bila Anda kemudian mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari komunitas yang semoga senantiasa bermanfaat bagi sesama.
Good Luck ..  
Herviana
Ketua Tusiwork Project
2017/2018



APPLICATION AND SELECTION PROCESS

1. Formulir Pendaftaran
  •  Mengisi Application Questioner yang telah disediakan dengan lengkap menggunakan Bahasa Indonesia  (dapat diunduh melalui http://bit.ly/RecruitmentVolunteer )
  • Menjawab semua pertanyaan yang diberikan
  • Application Questioner maksimal 10 Halaman
  • CV maksimal 2 Halaman
  • Diutamakan yang berdomisili di Makassar dan sekitarnya
  • Pendaftaran yang tidak lengkap tidak akan di proses
Mohon kirimkan Application Questioner dan CV melalui email tusiwork@gmail.com . Pendaftaran diterima paling lambat 14 September 2018 pukul 23.59 WITA.

File dikumpulkan dan dikonversi ke RAR/ZIP dengan nama file:
Nama_Posisi yang didaftari_tusiwork event.RAR atau .ZIP
Subject email: Nama_Posisi yang didaftari_tusiwork event
Contoh: Herviana_OCP_tusiwork event.

2. Interview
  • Setelah pengirima Formulir pendaftaran, semua pendaftar yang lolos akan memiliki sesi interview pada tanggal 15 – 16 September 2018.
  • Lokasi interview masih dalam konfirmasi. Namun sebagai referensi silahkan mencari alamat YAPTI Makassar
  • Jadwal interview berdasarkan preferensi tanggal yang dipilih oleh peserta

AVAILABLE POSITIONS

ORGANIZING COMMITTEE PRESIDENT (OCP)



Bertanggungjawab dalam:

  1. Menciptakan suasana kekeluargaan dan profesionalitas dalam tim
  2. Memastikan semua rencana dan persiapan dari  setiap OC/panitia berjalan dan dilakukandengan baik
  3. Memastikan semua pihak berpartisipasi dan berkolaborasi dengan Baik
  4. Memastikan bahwa peserta dan panitia mendapatkan pengalaman yang berkulitas dan memorable
  5. Mengontrol jalannya proyek secara sustanable
  6. Bertanggungjawab bagi perkembangan positif yang didapatkan oleh anggota tim
  7. Mengirim Planning projek yang telah disepakati bersama oleh tim dan mempresentasikannya bersama tim
  8. Melaporkan perkembangan tim, masalah yang dialami, dan progres persiapan kepada tim penasehat (advisor)
  9. Membuat dan melaporkan laporan pertanggungjawaban kegiatan bersama tim


PROGRAM dan LOGISTIC


Bertanggungjawab dalam:

  1. Membuat rencana kegiatan secara detail beserta implementasi yang jelas
  2. Bertanggungjawab untuk segala perlengkapan maupun transportasi yang dibutuhkan selama event
  3. Bertanggungjawab untuk mengatur segala kebutuhan acara pada event yang diadakan
  4. Mengatur semua penanggungjawab acara dan OC on-site (semua panitia ataupun penanggungjawab setiap kegiatan yang bertugas di hari H)


HUMAS DAN PARTNER


Bertanggungjawab dalam:

  1. Membuat rencana kegiatan secara detail beserta implementasi yang jelas
  2. Bertanggungjawab untuk mencari dan mendapatkan financial partner dan pembicara untuk event
  3. Mengundang partner untuk hadir dalam kegiatan serta menyiapkan kenang-kenangan untuk mereka
  4. Menjaga hubungan dengan partner selama dan sesudah event serta menemani partner selama acara berlangsung


PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI


Bertanggungjawab dalam:

  1. Membuat rencana kegiatan secara detail beserta implementasi yang jelas
  2. Bertanggungjawab dalam mempublikasikan kegiatan baik sebelum, selama, dan setelah event
  3. Bertanggungjawab untuk mencari dan mendapatkan media partner untuk publikasi kegiatan baik sebelum, selama, dan setelah event berlangsung
  4. Mengundang media partner ke event
  5. Menjaga hubungan dengan partner selama dan sesudah event serta menemani partner selama acara berlangsung
  6. Membuat video dan foto dokumentasi
  7. Membuat video teaser (coming soon)
  8. Membuat desain poster dan desain lainnya yang dibutuhkan

Syarat: Memilki Kamera, bisa edit video, bisa desain, dan menulis (boleh salah satunya)

FINANCE DAN GOVERNANCE



Bertanggungjawab dalam:

  1. Membuat rencana kegiatan secara detail beserta implementasi yang jelas
  2. Bertanggungjawab untuk membuat rencana budget (anggaran biaya) yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan (berkoordinasi dengan semua functional)
  3. Bertanggungjawab untuk mrencanankan dan melakukan fundrising atau kegiatan pencarian dana
  4. Memastikan dan membuat laporan arus kas event
  5. Membuat surat-surat yang dibutuhkan


CATATAN PENTING


  1. Peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan Training persiapan OC pada tanggal 13 – 14 September 2018 pukul 16.00 – 18.00 WITA, dan 15 - 16 September 2018 pukul 08.30 – 18.00 WITA.
  2. Durasi sebagai OC : September – Desember 2018



Lokasi akan diinformasikan kemudian.
Jika terdapat perubahan jadwal akan di konfirmasikan kemudian.


“Tidak harus sempurna untuk bisa bermanfaat bagi sesama”

Updated info, Follow us on IG : @tusiwork


Selasa, 28 Agustus 2018

Melalui Pesta Komunitas Makassar 2018 Tu-SiWork Sosialisasikan Kemandirian Tunanetra

Pesta Komunitas Makassar berlangsung pada tanggal 25 - 26 Agustus 2018, kegiatan yang didukung langsung oleh Pemerintah Kota Makassar dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Makassar tersebut diselenggarakan di Fort Rotterdam,  Jalan Ujung Pandang.

Diantara beragamnya rangkaian acara seperti UKM Expo, Pertunjukan band,  Bincang Kreatif, Panggung Komunitas, Donor Darah dan Pasar kenangan, Tu-SiWork berpartisipasi dalam pameran booth komunitas.

Pameran booth komunitas tersebut merupakan salah satu ruang bagi  komunitas yang berpartisipasi untuk memperkenalkan komunitasnya baik ke sesama komunitas yang ada di Kota Makassar ataupun kepada para pengunjung.

Kak Citra memperkenalkan Tu-SiWork kepada para pengunjung



Di bawah naungan dua tenda booth yang disatukan oleh panitia,  Tu-SiWork berkaloborasi dengan Komunitas Sekolah Inspirasi Alam dan SiGi.

Pada hari Minggu, 26 Agustus 2018, siswa kelas Tu-SiWork Ade dan Nikodemus Palimbong menampilkan pertunjukan musik, Ade menyanyikan tiga buah lagu, diiringi oleh melodi gitar listrik Nikodemus Palimbong. Suara merdu musik tersebut menarik perhatian para pengunjung,  Nikodemus meski seorang difabel netra keahliannya memetik gitar listrik membuat pengunjung kagum. 

Ade dan Niko menampilkan pertunjukan musik
Tak hanya menampilkan pertunjukan musik,   Tim Tu-SiWork yang terdiri atas Herviana (Founder Tu-SiWork), Andi Citra Pratiwi (co-founder Tusiwork), Syarif (siswa kelas Tu-SiWork) bersama teman-teman sukarelawan Tu-SiWork lainnya, turut mensosialisasikan tentang kegiatan Tu-SiWork.

"Salah satu bentuk kemandirian tunanetra yang banyak orang awam tidak ketahui adalah kemandirian dalam menggunakan teknologi komputer, "ujar Andi Citra Pratiwi.

Seperti yang dilontarkan oleh Rudi, salah satu pengunjung Pesta Komunitas,  yaitu bisakah seorang tunanetra menggunakan komputer. Setelah mendengar sosialisasi, mahasiswa tersebut baru mengetahui bahwa  tunanetra ternyata dapat menggunakan komputer.

Mengabadikan momen dengan pengunjung booth Tu-SiWork
Lewat sosialisasi oleh Tim Tusiwork, pengunjung kemudian mendapat pengetahuan baru bahwa tunanetra ternyata sangat mandiri, ditambah dengan bantuan teknologi screen reader, keahlian seperti mengetik komputer, menulis,  coding komputer,  serta bahasa Inggris,  bisa dikuasai oleh teman-teman tunanetra.

Rabu, 25 Juli 2018

Sukseskan Ujian Nasional 2018, Relawan Tusiwork Dampingi Siswa Difabel Netra

Sukseskan Ujian Nasional 2018, Relawan Tusiwork Dampingi Siswa Difabel Netra



Dalam rangka ujian nasional SMA dan SMP tahun 2018, relawan dari  projek sosial Tusiwork  (Tunanetra Sighted Network),  mendampingi  siswa-siswa SMA dan SMP  SLB-A Yapti selama Ujian Nasional. Ujian Nasional tersebut  dilaksanakan di Gedung SLB-A  Yapti di Jalan Kapten Pierre Tandean.

Selama ujian berlangsung satu orang siswa didampingi oleh satu pendamping ujian, ada 2 siswa  SMA yang mengikuti  ujian, sedangkan siswa SMP berjumlah 3 siswa.

Pendamping ujian bertugas untuk membacakan soal dan memberikan pengarahan dalam pengisian lembar jawaban komputer. Bagi siswa difabel netra untuk  ujian nasional sendiri berbeda dengan  ujian nasional siswa pada umumnya, untuk tunanetra ada  dua bentuk soal dan lembar jawaban dimana salah satu tulisan  biasa untuk penamping  dan satu soal braille untuk siswa, namun jawaban yang harus diisikan dalam kedua jenis lembar jawaban tersebut harus sama.

Yulianti, Relawan Tusiwork sekaligus pendamping  ujian mengatakan bahwa ia tidak menemukan adanya kesulitan selama mendampingi siswa difabel netra

“Salut dan semangat mereka yang tidak menjadikan keterbatasan sebagai penghalang ujian.” Ujar Yulianti saat mendampingi ujian matematika pada hari Selasa.

“Peserta cukup mandiri dengan memikirkan jawaban sndiri  dan mengisi lembar jawaban braille dengan lancar” tambahnya.

Selain mendampingi ujian nasional, Yulianti juga melakukan pendampingan dalam pelaksanaan  ulangan semester di SMA Datuk Ribandang pada hari terakhir yaitu  pada hari Selasa  5 Juni 2018 sebelumnya sudah ada 5 relawan projek tusiwork  yang telah berpartisipasi menjadi pendamping sejak tanggal 28 Mei 2018. Adapun mata pelajaran yang diulangkan yaitu berjumlah 13 mata pelajaran.

Saat itu ada 2 siswa yang harus didampingi. Pendampingn agak berbeda dengan ujian nasional karena hanya satu soal yangg sama dengan siswa lain dan tanpa soal bertuliskan huruf braille, jadi pendamping harus benar membacakan soal dan mengisi jawaban sesuai dengn perkataa siswa yang sedang didampingi.

Reporter : Ilmi

Senin, 26 Februari 2018

Open Recruitment: Volunteer Sehari Tusiwork

Open Recruitment: Volunteer Sehari Tusiwork
Hai sahabat Tusiwork!


Tim Tusiwork mengundang teman-teman yang ingin bergabung sebagai Volunteer Sehari di kegiatan pelatihan Tusiwork. 

Pelatihan Apa saja yang dapat teman-teman ikuti? 

Ada 4 jenis pelatihan yang kami laksanakan, yaitu:
Pelatihan Bahasa Inggris (setiap Sabtu, Pukul 13:00 - 15:00 Wita)
Pelatihan Literasi (setiap Sabtu, Pukul 16:00 - 17:45 Wita)
Pelatihan Ms. Office (setiap hari Ahad, Pukul 13:00 - 15:00 Wita)
Pelatihan Basic Programming (setiap hari Ahad, Pukul 16:00 - 17:45 Wita)

Apa saja yang akan teman-teman lakukan sebagai Volunteer Sehari Tusiwork?
Sebagai Volunteer Sehari Tusiwork, teman-teman data bergabung sebagai partner belajar bagi tunanetra di kelas pelatihan yang teman-teman pilih. Sebagai partner belajar, teman-teman akan menjadi teman diskusi bagi peserta pelatihan. Jadi, partner belajar bertugas untuk memastikan bahwa peserta pelatihan dapat memahami materi pelatihan dengan baik. 

Apa saja manfaat yang dapat teman-teman peroleh?
Sebagai partner belajar,  teman-teman akan memperoleh pengalaman langsung berinteraksi dengan tunanetra dalam konteks belajar mengajar. Hal yang tentu berbeda dengan situasi belajar mengajar orang-orang dengan kemampuan melihat. 
"Bagaimana caranya mengajarkan cara mengoperasikan Microsoft Word bagi peserta difabel netra?" "Bagaimana caranya mendeskripsikan fungsi wordart pada Microsoft Word?" 
"Bagaimana rasanya mengajar difabel netra cara membuat cerita pendek?" 
"Bagaimana semangat belajar difabel netra untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris mereka?"

Semua pertanyaan itu, akan dapat teman-teman jawab, setelah berpartisipasi sebagai Volunteer Sehari Tusiwork. Ada banyak hal yang tidak terduga yang mungkin akan teman-teman peroleh. Boleh jadi, saat kita meluangkan waktu mendampingi proses belajar difabel netra, justru kitalah yang lebih banyak belajar dari mereka. 

Untuk teman-teman yang ingin mencari tahu lebih banyak, silakan daftarkan diri anda melalui link berikut:


"Karena tidak harus sempurna untuk bisa bermanfaat bagi sesama" - Tim Tusiwork.

Sampai jumpa!





Kamis, 22 Februari 2018

Trial Class dan Cerita Pertemuan Pertama Tusiwork


Siang itu, Sabtu 20 Januari 2018, para volunteer tusiwork mulai berdatangan di YAPTI. Meski ada beberapa orang yang tersesat, semua tiba dengan selamat. Tentu saja berkat monitoring volunteer lain yang sudah ada di YAPTI dan juga berkat bantuan google maps.

Siang itu akan diadakan trial class. Trial class adalah kelas percobaan untuk merasakan suasana kelas secara langsung sebelum kelas sesungguhnya dimulai.

Trial class dimulai dengan kelas Bahasa Inggris oleh kak Citra sebagai volunteer pengajar dan 7 orang volunteer pendamping. Peserta kelas bahasa Inggris yang hadir hanya 5 dari 8 orang peserta yang terdaftar karena ada yang keluar daerah. Jadi, 2 orang relawan pendamping hanya mengamati bagaimana pendamping lain membantu tunanetra belajar bahasa Inggris. Para peserta sangat bersemangat, pengajar dan pendamping tak kalah semangatnya.
Kelas Bhs. Inggris menjadi Pembuka Trial Class

Kelas diawali dengan perkenalan singkat antara pengajar, pendamping dan peserta. Kak Citra kemudian meminta peserta dan pendamping menyebut namanya satu per satu disertai spelling agar peserta terlatih pengucapan. Pendamping pun tak kalah heboh menyebut nama kemudian spelling. Kak Citra kemudian menanyakan umur masing-masing dan tentu setelah menjawab pun harus disertai spelling. “How old are you?”, “I am ninety years old” jawab Yoga dengan semangat. Semua orang dalam kelas tertawa ketika Yoga salah menyebut umur, yang harusnya 19 menjadi 90 tahun. Yoga dengan percaya diri mengulangnya dan menjadi bahan candaan tersendiri di kelas siang itu.

Trial class berlangsung 90 menit. Setelah trial class diadakan briefing. “ Sebenarnya teman-teman peserta sudah bisa bercakap tapi masih agak malu, aksennya juga sudah bagus karena terlatih listening dari screen reader.” Kata kak Citra memaparkan pengalamannya mengajar tunanetra.

Setelah sholat Ashar trial class kedua adalah kelas literasi oleh kak Nunu sebagai volunteer pengajar dan sudah memiliki pengalaman menulis di komunitas yang dipimpinnya yaitu komunitas blogger Anging Mammiri. Kak Nunu memulai perkenalan di kelas literasi dengan cara unik, peserta dan pendamping dipersilahkan menyebut nama dan satu hal yang orang lain belum tahu mengenai diri masing-masing. Ada Yoga yang ternyata suka menanam. Ada Kak Syarif yang memiliki kegemaran baru dalam bidang podcast . Semuanya memiliki hal-hal yang memang tidak diketahui orang lain.

Kak Nunu mengarahkan peserta dan pendamping duduk berhadapan kemudian memberikan pertanyaan kedua. Kalau diberi kesempatan ingin memiliki kekuatan, ingin jadi apa?. Jadilah para peserta dan pendamping berimajinasi.


Kelas Literasi yang penuh semangat

Pertanyaan ketiga. Kalau misal ada mesin waktu, mau ke masa lalu bagian mana dan kenapa?. Pertanyaan ini sempat membuat Nanda sebagai pendamping terharu saat Yoga mengatakan “Kalau ada mesin waktu saya ingin kembali di usia kanak-kanak ketika saya masih bisa melihat.”

Pertanyaan keempat. Ketika umur 60 tahun, apa yang kalian inginkan?. Refleks Yoga menjawab “ingin punya cucu,” lagi-lagi Yoga membuat kelas riuh. Dia memang sangat bersemangat mengikuti  kelas literasi karena ingin struktur penulisannya bagus sehingga bisa menulis dan bisa berbagi dengan orang lain melalui tulisannya.

Pertanyaan-pertanyaan yang mengajak peserta mengingat masa lalu dan membayangkan masa depan sengaja diberikan kak Nunu agar peserta terbiasa berimajinasi karena sangat membantu dalam menemukan ide tulisan. 

Masing-masing peserta di kelas literasi memang sudah memiliki cita-cita dalam hal kepenulisan. Seperti kak Riska yang ingin membuat buku “Seribu Puisi”. Kak Tiar yang ingin membuat novel. Kak Syarif yang ingin menulis agar dikenal.

Minggu, 21 Januari

Trial class hari kedua agak berbeda, kelas dimulai sedikit terlambat. Kelas terkendala kurangnya laptop yang dibutuhkan untuk trial class komputer. Setelah Kak Syarif sebagai pengurus PERTUNI kasak kusuk mencari laptop, jadilah beberapa peserta yang tidak memiliki laptop menggunakan laptop PERTUNI dan laptop pendamping. Trial class komputer dibagi menjadi dua kelas karena memang peminatnya lebih banyak dibanding kelas yang lain. Kak Unga dan Kak Sri menjadi pengajar di kelas komputer.

Kelas komputer dimulai dengan perkenalan singkat antara pengajar, pendamping, dan peserta. Di trial class ini, Kak Unga dan Kak Sri mengajarkan mengetik menggunakan 10 jari.  Peserta dikenalkan mengenai posisi keyboard, menghapal posisi tangan dan jari pada keyboard, peserta juga diajarkan meletakkan jari pada posisi awal yang benar.

Belajar Pengetikan 10 Jari

Ada sedikit kelucuan di kelas komputer. Ketika peserta mulai heboh membicarakan tentang “Damayanti” pendamping mulai sedikit bingung. Ternyata “Damayanti” adalah  sebuah aplikasi pembaca layar atau Screen reader. Pendampin  di kelas komputer merasa mendapat pengalaman baru mendampingi teman-teman tunanetra belajar, salah satunya mengenai screen reader yang mereka gunakan.

Screen reader adalah sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan membantu penyandang tunanetra membaca tulisan pada gawai atau layar komputer. Cara kerja perangkat lunak tersebut  adalah dengan mengubah tulisan di layar menjadi ucapan (text to speech). Secara alami mouse tidak begitu berguna bagi penyandang tunanetra sehingga mereka lebih sering bekerja menggunakan keyboard. Screen reader juga memiliki banyak shortcut, misalnya membaca beberapa bagian di window yang aktif atau menghidupkan dan mematikan beberapa fitur screen reader tersebut.

Peserta di kelas komputer memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Sebagian sudah hafal letak keyboard. Ada yang sudah lancar mengetik. Ada juga yang masih membutuhkan waktu lama mengetik ketika mendapatkan instruksi dari pendampingnya.

Kak Evi yang telah memiliki pengalaman mendampingi tunanetra di Jambore TIK Nasional tahun 2017 mengatakan “ tunanetra memang harus menguasai keyboard dan fungsinya karena mereka tidak bisa menggunakan mouse kecuali yang low vision”.

Trial class terakhir adalah kelas pemrograman. Kali ini pengajarnya adalah Kak Na’im. Peserta di kelas pemrograman kebanyakan kaum adam. Kelas dimulai dengan perkenalan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi. Kelas ditutup dengan diskusi lepas mengenai keberlanjutan kelas pemrograman kedepannya.
Kelas Favorit Peserta Laki-laki

Trial class ini diperuntukkan bagi volunteer baik pengajar maupun pendamping karena ini adalah pengalaman pertama. Tentu mengajar difabel membutuhkan teknik yang berbeda,” kata Kak Evi setelah trial class selama 2 hari berakhir.



Semoga semangat para volunteer dan peserta tetap terjaga di bulan Februari, Maret, April, dan bulan-bulan berikutnya. Sekali lagi, SEMANGAT!!!
Tidak perlu sempurna untuk bisa bermanfaat bagi sesama.....



Training Ala Tu-SiWork


Mengawali 2018 dengan yang manis-manis. Seperti itulah pertemuan volunteer Tunanetra Sighter Network (Tu-SiWork) di The Red Corner Cafe pada Minggu 14 Januari. Setelah melalui proses seleksi volunteer oleh inisiator, terpilihlah 36 volunteer dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari mahasiswi, guru, karyawan, hingga dosen yang siap menghabiskan akhir pekannya bersama teman-teman di SLB-A YAPTI.

Volunteer dibagi menjadi tim pengajar, tim pendamping, tim public relation, dan tim desain grafis yang akan berkolaborasi dari Februari hingga Agustus mendatang. Kelas yang terbentuk dalam program ini terdiri dari kelas bahasa Inggris, kelas literasi, kelas pemrograman komputer , dan kelas Microsoft Office. Program akan dilaksanakan di SLB-A  YAPTI Makassar.
  
Pertemuan volunteer Tu-SiWork bukan sekadar bertemu tapi ada Tu-siwork Training langsung dari teman-teman Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI). Dimulai dari perkenalan PERTUNI, cara belajar difabel tunanetra, hingga tips and trick menjadi partner belajar yang baik bagi difabel tunanetra.
Beberapa tips yang dibagikan teman-teman PERTUNI , yang mungkin dianggap hal sepele tapi sangat bermanfaat :

  • Ketika ingin berkomunikasi dengan tunanetra, jangan sentuh bahu tapi punggung tangan.
  • Mulai dengan mengajak berbicara duluan.
  • Jangan tinggalkan tunanetra begitu saja setelah pembicaraan selesai. Pamit sebelum meninggalkan agar mereka tidak tinggal berbicara sendiri.
  • Deskripsikan hal visual secara detail. Misal keberadaan benda, tata letak ruang, dsb.
  •  Jelaskan jika ada posisi benda atau tata letak ruang yang berubah.
  • Apabila mendeskripsikan benda  jangan hanya dijelaskan bentuknya, biarkan mereka meraba benda tersebut.
  • Sebagai pendamping, jangan bagikan informasi pribadi.
  • Jangan bandingkan tunanetra satu dengan yang lain terutama orientasi karena akan membuat mentalnya drop.
Training berlangsung dengan santai tapi tidak main-main. Volunteer sangat antusias bertanya dan teman-teman dari PERTUNI pun menjawab dengan cara yang unik sampai-sampai harus diperagakan agar volunteer lebih paham keseharian dan cara belajar difabel tunanetra. Rangkaian training yang berlangsung kurang lebih 4 jam tidak terasa karena diselingi candaan.

Setelah rangkaian training yang singkat tapi sangat berkesan, dilanjutkan dengan diskusi silabus mengajar yang telah disusun sebelumnya oleh volunteer pengajar. Volunteer berdiskusi secara berkelompok sesuai kelas yang dipilih dan didampingi teman-teman PERTUNI. Diskusi dilakukan untuk menyesuaikan silabus dengan kebutuhan teman-teman tunanetra di YAPTI. Setelah diskusi, masing-masing ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan menentukan materi yang akan diajarkan pada trial class tanggal 20 dan 21 Januari.

Diskusi Volunteer untuk Trial Class

Rangkaian training diakhiri dengan ‘Kotak Rasa Tusiwork’. Volunteer diminta untuk menuliskan pesan dan kesan serta harapan bagi program Tu-SiWork kedepannya. Dan yang tak kalah penting sebelum pulang adalah foto-foto untuk mendokumentasikan kebersamaan volunteer Tu-SiWork dan teman-teman PERTUNI di Minggu sore yang basah karena hujan tapi tetap hangat karena candaan.  


 Sesi Foto Volunteer dan Teman-teman PERTUNI

Senyum Bahagia untuk Memulai Tu-SiWork Project 

Kamis, 25 Januari 2018

Tunanetra-Sighted Network: An Introduction



Tim Tusiwork

Saat pertama kali mendengar kata Tu-SiWork, banyak yang bertanya-tanya "Apa itu Tu-SiWork?"
Nah, Tu-SiWork adalah singkatan dari Tunanetra-Sighted Network (Tu-SiWork), yang secara literal diartikan sebagai jaringan antara tunanetra dan orang awas (dengan kemampuan melihat). 

Lalu, apa itu Tu-SiWork Project? Tu-SiWork Project merupakan suatu program sosial yang mendorong terjadinya kolaborasi antara difabel tunanetra dengan para pemuda. Puluhan pemuda dari berbagai latar belakang pendidikan, berkolaborasi dalam menyediakan pelatihan secara gratis bagi para penyandang difabel tunanetra. Ada 4 jenis pelatihan yang disediakan, yaitu: pelatihan menulis (cerita pendek dan artikel jurnalistik), pelatihan bahasa inggris, pelatihan komputer (Ms. Office dan Bahasa Pemrograman dasar).

Pemilihan nama Tu-SiWork sebenarnya adalah sebuah doa. Ya, seperti kata orang-orang bijak, nama adalah doa atau harapan. Melalui program ini, kami berharap terjalinnya kerjasama antara para pemuda dari berbagai latar belakang  dengan para difabel tunanetra. Kami, sebagai tim pelaksana kegiatan, bisa berbagi pengetahuan dalam bidang Bahasa Inggris, Literasi, dan Komputer. Pada saat yang sama, kami juga bisa belajar banyak hal dari teman-teman difabel tunanetra. 

Kami tentu tidak akan belajar sendiri. Semua hal-hal positif yang kami pelajari akan kami bagikan melalui seluruh sosial media Tu-SiWork. Yang paling penting, kami akan membagikan bagaimana kerennya teman-teman difabel tunanetra dalam belajar dan berkarya. 

Mau tau lebih banyak tentang Tu-SiWork Project? Stay tuned di semua sosial media Tu-SiWork ^^
Instagram, Youtube, Twitter, dan juga Facebook.

Nantikan cerita dari kami.

Salam,
Tim Tu-SiWork.