Jumat, 01 Februari 2019

Tu-Si Work Fest 2019 dan Launching Buku Menembus Batas Jarak Pandang


Sambutan dari Kak Citra sebagai salah satu Founder Tu-Si Work
Tanggal 26 Januari 2019, Tu-Si Work sukses menggelar kegiatan terbesar pertamanya bernama Tu-Si Work Fest 2019 "Prestasi Mengubah Persepsi". Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Tu-Si Work kepada masyarakat luas atas program yang mereka jalankan selama ini dan sebagai ajang untuk meningkatkan awarness atau kepekaan masyarakat terhadap kehadiran difabel netra di lingkungan sosial.

Kegiatan ini diadakan secara terbuka di Go Food Festival yang dirangkaikan dengan acara Launching Buku pertama yang diproduksi oleh Tu-Si Work yakni Menembus Batas Jarak Pandang. Buku yang merupakan kumpulan tulisan para difabel netra yang telah mengikuti pelatihan Kelas Menulis Tu-Si Work.

Dalam kegiatan ini, Tu-Si Work memberikan kesempatan kepada para difabel netra untuk mengisi berbagai penampilan agar masyarakat dapat melihat bakat-bakat yang mereka miliki. Sebagai pembuka Tu-Si Work menampilkan musik performance dari dua orang difabel netra. Penampilan mereka cukup memukau para pengunjung dengan suaranya yang merdu.
Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Adik Masyta
Selain itu, ada juga pembacaan Al-Qur'an yang dibawakan oleh Adik Masyita. Seorang Qoriah Cilik asal Makassar. Beliau pernah tampil di salah satu program TV sebagai peserta ajang pencarian bakat para pembaca Al-Qur'an. Usai acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengenai "Prestasi Mengubah Persepsi".
Talkshow "Prestasi Mengubah Persepsi"
Dalam dialog tersebut menghadirkan para pembicara difabel netra yang telah banyak mengukir prestasi. Kak Rizka, seorang ibu rumah tangga yang juga menjalankan usah kecil sebagai penghasilan tambahan selain bekerja di klinik pijat, menjuarai Lomba Public Speaking Ttingkat Nasional di Jambore TIK 2017. Kak Syarif, salah satu aktivis difabel netra yang telah menjuarai banyak lomba menulis baik nasional maupun internasional. Tak lupa pula kami melibatkan pemerintas dengan mengundang pihak dari Dinas Sosial yang bertanggung jawab di bidang kesejahteraan sosial.
Kak Syarif sedang mengungkapkan pendapatnya dalam Talkshow "Prestasi Mengubah Persepsi"
"Difabel netra tak pernah meminta perlakuan khusus" salah satu pernyatan Syarif, yang pernah menjuarai essay se-Asia Pasifik. Kalimat yang dilontarkan olehnya cukup membuat para pengunjung tergugah. Ya, inilah yang kami ingin sampaikan bahwa bukan perlakuan khusus yang mereka inginkan namun kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakatlah yang mereka butuhkan.

Kegiatan ini juga dihibur dengan pembacaan puisi oleh Risya, salah seorang difabel netra yang baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Hasanuddin jurusan sastra bahasa indonesia. Beliau juga menjuarai Lomba Cerpen tingkat Provinsi di Jambore TIK 2017 dan juara 2 Lomba Komputer Ms. Office Word di tingkat Provinsi di kompetisi yang sama.
Risya tengah membacakan puisi yang dibuatnya sendiri
Pembacaan puisi oleh Risya yang diiringi musik oleh Kak Nico
Dalam pelaksanaannya, Tu-Si Work didukung oleh Go Food, Hotel Aryaduta Makassar, Toppoki-oko, The International English Centre (TIEC), M-Cake-Makassar, Ruang Baca, Pertuni, Koran Fajar, Fajar Online, makassarterkini.com, Makassar Event dan Nopages.

Terima kasih kepada pihak yang telah mensukseskan acara ini. Mohon dukungannya selalu. Semoga kami dapat mempersembahkan karya-karya yang lebih baik agar semua kalangan dapat memperoleh kesempatan dalam mengembangkan potensi diri yang dimiliki.
Talkshow tentang Buku Menembus Batas Jarak Pandang
Launching Buku Menembus Batas Jarak Pandang
Seperti pernyataan kak Ade, salah satu pengisi acara tusiwork di akhir lagunya menyatakan "Terima kasih kepada Tu-Si Work karena saya bisa tampil menyanyi di depan umum. Dari dulu saya suka menyanyi dan akhirnya ada kesempatan untuk mempersembahkan suara saya kepada semuanya"
Kak Ade tengah mempersembahkan sebuah lagu diiringi oleh musik dari permainan keyboard Kak Nico
Terima kasih juga untuk kakak-kakak Pertuni yang telah menyempatkan hadir dan para peserta pelatihan Tu-Si Work. Tunggu kami di project selanjutnya di Tahun 2019. Kami akan hadir lagi di pertengahan tahun, insya Allah.

Salah satu hadirin melihat foto-foto kegiatan tusiwork
Baca juga salah satu tulisan dari relawan tentang Saura Hati Difabel Netra dalam Tu-Si Work Fest 2019.
Previous Post
Next Post

0 komentar: